• Terapi gen untuk pengobatan kanker
  • By : Admin
  • On Date : 12 Apr 2023
Terapi gen untuk pengobatan kanker

Kanker adalah penyakit bawaan yang disebabkan oleh perubahan  gen yang mengontrol cara kerja sel-sel dalam tubuh, terutama cara mereka tumbuh dan membelah. Perubahan ini dapat menyebabkan sel tumbuh tidak normal di luar kendali dan menjadi kanker, menghancurkan sel-sel sehat di dalam tubuh. Oleh karena itu, lahirlah terapi gen untuk membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.   

Apa itu Terapi Gen?  

Terapi gen adalah prosedur medis yang melibatkan modifikasi gen dalam sel tubuh untuk mengobati atau mencegah penyakit.  Pada dasarnya di tengah-tengah sel  dalam tubuh manusia terdapat suatu daerah yang disebut nukleus. Inti ini mengandung DNA, kode genetik yang diturunkan dari orang tua. Gen terdiri dari ratusan hingga jutaan keping DNA.   

Setiap orang memiliki 20.000 hingga 25.000 gen dalam tubuh  terdiri dari dua salinan dari setiap gen. Yang satu mewarisi dari ibu, yang lain mewarisi dari ayah.   Gen memberi petunjuk bagi sel-sel dalam tubuh untuk  membuat protein. Protein dibutuhkan untuk melakukan sebagian besar fungsi kehidupan.   

Gen dapat memberi tahu sel bagaimana berfungsi, mengontrol pertumbuhan dan perkembangannya, dan menentukan bagaimana tubuh akan berfungsi.Gen juga berperan dalam memperbaiki sel dan jaringan yang rusak.   Ketika sebuah gen rusak, ia tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan sel-sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali dan membentuk kanker.    

Terapi gen  menggantikan gen yang rusak atau menambah gen  baru dengan tujuan menyembuhkan penyakit atau meningkatkan kemampuan tubuh  melawan penyakit.   Selain mengobati kanker, terapi gen juga digunakan untuk mengobati kondisi lain seperti fibrosis kistik, penyakit jantung, diabetes, hemofilia, dan AIDS.  

Bagaimana  Terapi Gen Membantu Mengobati Kanker?  

Terapi ini bekerja untuk mengobati kanker dengan banyak cara. Intinya, terapi ini menggantikan gen yang hilang atau tidak aktif, seperti gen P53.   Onkogen adalah mutasi genetik yang dapat menyebabkan kanker baru atau mendorong penyebaran kanker yang sudah ada (metastasis). Gen P53 mematikan fungsi gen ini.  

Gen P53 merupakan gen penekan tumor yang berperan dalam mencegah pembentukan tumor. Sel yang kekurangan gen ini atau memiliki salinan  tidak aktif akibat mutasi dapat diperbaiki dengan menambahkan salinan fungsional P53 ke badan sel.   Selanjutnya, terapi gen juga dapat menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri dengan memasukkan gen ke dalam sel kanker, yang kemudian memicu tubuh untuk menyerang sel kanker tersebut.   

Terapi ini juga memungkinkan “gen bunuh diri”  masuk ke dalam sel kanker. Ini akan memaksa sel kanker untuk bunuh diri.  Kanker membutuhkan suplai darah untuk tumbuh dan bertahan hidup. Mereka membentuk pembuluh darah mereka sendiri untuk melakukan ini. Nah, terapi gen bisa menghentikan pembentukan pembuluh darah tersebut, sehingga tumor akan kelaparan dan tidak tumbuh.   Terapi ini dapat diberikan oleh agen seperti virus atau pembawa. 

Pertama, dokter akan mengambil darah atau bila perlu mengambil sumsum  tulang pinggul dengan jarum besar.  Selanjutnya, darah atau sel sumsum tulang  dipaparkan dengan virus atau  vektor lain yang sudah mengandung materi genetik yang diinginkan.   Sel tersebut kemudian disuntikkan kembali ke dalam tubuh, lebih tepatnya ke dalam pembuluh darah atau jaringan tubuh. 

Apakah Terapi ini Efektif untuk Mengobati Kanker?  

Terapi gen mungkin merupakan alternatif baru yang efektif untuk pengelolaan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Selama tiga dekade terakhir, terapi ini telah menunjukkan potensi yang baik dalam pengobatan kanker.   Keuntungannya adalah terapi gen  memiliki tingkat keamanan yang relatif lebih tinggi dengan efek samping yang lebih dapat ditoleransi daripada kemoterapi.   

Selain itu, uji klinis terapi gen pada manusia telah menunjukkan keberhasilan dalam pengobatan beberapa penyakit seperti imunodefisiensi berat, hemofilia, kebutaan akibat retinitis pigmentosa, dan jembatan leukemia.  Namun, pengujian lebih lanjut masih diperlukan untuk meningkatkan efektivitas terapi. Memang masih ada kendala dan risiko dalam terapi gen, seperti risiko  gen mengenai target yang salah atau respon imun yang merugikan.